Ada anggapan bahwa obat kumur dapat membantu menghilangkan bau mulut. Namun, pencuci mulut nyatanya hanya menawarkan solusi sementara. Untuk mengatasinya secara efektif, harus diidentifikasi penyebab bau mulut. Berikut adalah beberapa alasan mengapa seseorang menderita bau mulut, dilansir dari Easy Good Health, Jumat (9/5).
1. Makan bawang
Pencernaan dimulai dari mulut dan beberapa makanan yang memiliki bau kuat. Bawang dan bawang putih bisa menyebabkan bau mulut sementara. Namun, bau itu akan hilang setelah makanan itu dieliminasi dari tubuh.
2. Jarang sikat gigi
Sikat gigi dan floss dianjarkan setiap selesai makan untuk menyingkirkan partikel makanan di lidah, sela gigi, dan sekitar gusi. Jarang membersihkan gigi menjadi penyebab utama bau mulut.
Jika partikel makanan tertinggal di mulut dalam jangka waktu lama, maka bakteri akan berkembang biak dan menyebabkan halitosis. Orang yang memiliki gigi palsu cenderung sering menderita bau mulut jika tidak dibersihkan dengan baik.
3. Kondisi medis
Bau mulut yang persisten menjadi tanda bahwa ada kondisi medis yang tidak baik dalam tubuh. Jika mulut tetap bau meski telah rajin membersihkannya, maka sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
Kondisi medis tertentu, seperti bronkitis, pneumonia, sinus kronis, penyakit ginjal, penyakit hati, refluks asam, diabetes, dan postnasal drip menjadi penyebab halitosis.
4. Gusi sakit
Jika mengalami bau mulut yang permanen, maka ini juga bisa menjadi gejala periodontal yang disebut juga penyakit gusi. Hal ini terjadi ketika plak terbentuk di gigi. Plak muncul bila tidak membersihkan gigi dengan benar.
5. Konsumsi obat rutin
Beberapa resep obat menyebabkan bau mulut, terutama ketika mulut mengering. Saliva memainkan peran penting dalam mulut. Karena itu tetaplah membuatnya lembab dan bersih dengan banyak minum air putih. Ini akan mentralkan asam dan menghilangkan sel mati di lidah dan gusi.
Obat penenang, nitrat, obat kemoterapi tertentu bisa menjadi penyebab halitosis. Jika mengonsumsi obat menyebabkan bau mulut, maka dokter bisa memberikan alternatif obat yang cocok.
Sumber: Republika
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
0 comments:
Post a Comment