"Penyakit ini disebabkan infeksi virus varicella-zoster yang terhirup lalu masuk ke pembuluh darah,... Dapat menyerang segala umur, mulai dari anak-anak sampai orang lanjut usia, terutama saat imunitas menurun," ujar dr. Hanny Nilasari, SpK(K) dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (Perdoski) dalam seminar media di Jakarta, Selasa.
Pada anak-anak penyakit ini umumnya lebih ringan, karena imunitas tubuhnya lebih baik. Sementara pada orang dewasa hingga lanjut usia yang imunitasnya menurun, penyakit ini umumnya relatif lebih berat dan waktu penyembuhannya pun lebih lama.
Dokter Hanny menjelaskan, penyakit cacar ular diawali dengan rasa tidak nyaman pada salah satu bagian kulit terutama perut, wajah dan dada, selama satu hingga lima hari. Terkadang penderita juga mengalami sakit kepala seperti migrain. Beberapa hari kemudian, pada bagian kulit yang nyeri akan muncul ruam merah berupa bintil yang berisi cairan jernih. Ruam ini menimbulkan rasa gatal dan nyeri ringan hingga berat.
"Lalu terjadi fase akut, ruam makin lama makin merah, terjadi peningkatan sensitivitas terhadap sentuhan dan nyeri selama 7-10 hari," katanya.
"Ruam dan nyeri umumnya akan sembuh dalam dua hingga tiga minggu," tambahnya.
Seseorang yang pernah mengalami cacar air, kekebakalan selulernya terganggu misalkan karena usia lanjut atau diabetes, menderita penyakit kronis, trauma dan immunikompromise (pasien kanker terutama leukimia), berpeluang lebih besar menderita penyakit ini.
Hanny mengungkapkan, pengobatan penyakit cacar ular dapat dilakukan dengan berbagai cara, yakni pengobatan suportif seperti cukup istirahat, cukup makan, penggunaan pakaian longgar, mandi; atau melalui obat seperti obat antivirus dan antinyeri.
Sumber: Antara
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
0 comments:
Post a Comment