13 July 2013

Soda diet sama buruknya dengan soda biasa

Produk soda diet tidak menjamin Anda benar-benar terhindar dari masalah kegemukan. Studi baru dari Universitas Perdue menunjukkan, soda diet sebenarnya tetap sama dalam meningkatkan risiko diabetes dan obesitas. Deikian dijutip dari She Knows.

Peneliti dari universitas tersebut, Susi Switchers, ingin mengungkap kontribusi soda diet terhadap kenaikan berat badan, makan berlebihan, dan masalah kesehatan lainnya. Hasilnya, minum soda diet tetap lebih mungkin untuk mengembangkan obesitas dibanding mereka yang berdiet tanpa memasukkan minuman ini ke dalam menu dietnya.

Artinya, soda diet tetap memberikan kemungkinan buruk kepada peminumnya. Berbagai maalah masih tetap ada sekalipun berlabel diet. Studi difokuskan pada minuman soda diet yang mengandung aspartame, sakarin, dan sucralose. Minuman ini menjadi minuman alternatif bagi 30 persen orang dewasa di Amerika.

Peniliti menilai penggunaan pemanis buatan ini menjadi salah satu biang masalah tersebut. Kandungan karbohidrat dan gula masih tetap tinggi pada soda diet, serta berisiko untuk menganggu sistem metabolik tubuh. Padahal orang-orang yang mengalami sindrom metabolik berisiko memiliki penyakit kardiovaskular. Selain itu risiko diabetes dan obesitas tetap mengancam.

"Pesan yang bisa dibawa pulang adalah untuk orang-orang agar menjadi lebih sadar berapa banyak pemanis – baik gula maupun pemais buatan, yang benar-benar mereka konsumsi," kata Switchers.

Soda diet tidak bisa dijadikan alternatif pengganti minuman soda biasa. Keduanya sama buruknya. Anda pun tetap harus waspada bahwa minuman bersoda apapun mungkin berisiko terhadap kesehatan jika dikonsumsi rutin.

Sumber: Sidominews
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

0 comments:

Post a Comment

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Copyright © 2012. Lifestyle - All Rights Reserved B-Seo Versi 5 by Blog Bamz